Kamis, 14 April 2016

Askep kandidiasis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar belakang
            Kandisiasis merupakan salah satu manifestasi dari penyakit kulit terutama pada mukosa mulut berupa infeksi yang disebabkan oleh jamur candidida albicans. Penyakit ini sangat sering ditemukan pada oraang yang memiliki imunitas yang rendah seperti orang yang terkena HIV. Sebenarnya penyakit ini dapat dicegah apabila kesehatan mulut kita dijaga dengan baik dan mengkonsumsi makanan yang baik. Selain itu, apabila oral candidiasis tidak cepat dilakukan perawatan akan berbahaya dan menyebabkan ketidak nyamanan pada mulut.
            Oral candidiasis merupakan infeksi rongga mulut yang umum terjadi pada manusia dan memiliki banyak manifestasi klinis sehingga penyakit ini sering kali sulit di diagnose. Penyebabnya adalah banyaknya faktor kemungkinan yang ada terhadap munculnya infeksi ini. Setiap jenis manifestasi harus ditangani secara tepat sehinggga diperlukan pengetahuan tentang jenis pengobatansecara tepat pula.
1.2       Rumusan masalah
1)      Definisi tentang kandidiasis?
2)      Etiologi tentang kandidiasis?
3)      Tanda dan gejala kandidiasis?
4)      Asuhan Keperawatan kandidiasis?



BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Definisi
            Suatu penyakit kulit akut atau subakut, disebabkan jamur intermediate yang menyerang kulit, kuku, selaput lendir dan alat – alat dalam.
2.2       Etiologi
            Jamur golongan candida yang pathogen dan merupakan penyebab kandidiosis adalah candida albicans.
a)      Faktor predisosisi
·         Kebersihan mulut kurang baik
·         Pemakaian gigi tiruan
·         Pada bayi, sisa susu.










2.3       Pathway
sistem imun menurun
Pengguanaan  kortikosteroid dan antibiotic yang tak terkontrol, immunodefisiensi
                                                   
                                                              
Gangguan keseimbangan flora normal dimulut (candida albicans
                                                                 
Pertumbuhan jamur yang tak terkontrol
Proses infeksi
Timbul bercak dimulut
Menyerang system imun
 



                                                                                                                                                
Oral trush
                                                                                                      
                                          
Menggumpal implus syaraf pengecap
Nyeri pada mulut
                                                                                                    
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
                                                                                                                                                             
Candida bermetastase
Tidak dapat mengecap rasa
                                                                                             
                                                                                   
Ke faring
Gejala makin berat
                                                                                                          
Nyeri pada faring
                                                                                                                                                        
Bercak kemerahan dengan eksudat berwarna putih
                                                                                      
Proses peradangan
                                                                             
MK : gangguan rasa nyaman : nyeri
                                                                                         
Suhu tubuh meningkat
Peningkatanhormon prostaglandidn bradikinin,histamine
                                                                                   
Hipertermi
 
2.3       Gambaran Klinik
     Infeksi jamur ini dapat berbentuk :
1)      Kandidiosis sistemik
2)      Kandidiosis lokal
Kandidiosis lokal dapat dibedakan secara klinik :
1)      Kandidiosis mukokutan
·         Kandidiosis oral
·         Perleche
·         Kandidiosis vaginalis dan balanitis
2)      Kandidiosis kuli
·         Kandidiosis intertriginosa
·         Kandididosis kuku dan paronikia
·         Kandidiosis granulomatosa
·         Reaksi id karena candida (kandidid)
Penyakit kandidiosis banyak dihubungkan dengan aneka faktor, seperti keadaan kulit yang terus menerus lembab, pemakaian obat – obatan antibiotika, steroid dan sitostsatika, perubahan fisiologis tubuh pada kehamilan, penyakit – penyakit menahun dan kelemahan umum, gangguan endokrin, dan obesitas serta keadaan malnutrisi.
1.      Kandidiosis oral
Kelainan ini sering terjadi pada bayi, berupa bercak putih seperti membrane pada mukosa mulut atau lidah. Bila membrane tersebut di angkat, tampak dasar yang kemerahan dan erosive.
2.      Perleche
Berupa retakan kulit pada sudut mulut, terasa pedih dan nyeri bila tersentuh makanan atau air.
3.      Kandidiosis vaginal atau vulvo vaginal
Kelainan ini berupa bercak putih diatas mukosa yang eritematosa erosive, mulai dari serviks sampai intoitus vagina, didapatkan fluor albus yang putih kekuningan yang disertai dengan semacam butiran tepung, kadang – kadang seperti susu pecah. Keluhan biasanya berupa rasa gatal serta dispareuni karena adanya erosi. Bila meluas ke vulva, terjadi vulvavoginitis yang sangat gatal, timbul peradangan dan erosi. Serta sering menjadi bertambah buruk oleh garutan dan infeksi sekunder. Diagnosis banding adalah trikomoniasis dan gonore akut.
4.      Balanitis
Balanitis yang disebabkan candida biasanya terjadi pada laki – laki yang tidak disunat, dengan glans penis selalu tertutup oleh prepuseum. Keluhan gatal disertai timbulnya membrane atau bercak putih pada glanspenis, yang sering seluruhnya menjadi eritem dan erosit bla berat disertai rasa nyeri, gatal, dan mudah berdarah.
5.      Kandidiosis intertriginosa
Kelainan ini sering terjadi pada orang – orang yang gemuk, menyerang lipatan – lipatan kuit yang besar seperti inguinal, aksila, dan lipat payudara. Yang khas disini adalah bercak kemerahan yang agak lebar pada lipatan kulit tersebut, dengan dikelilingi oleh lesi – lesi satelit. Ditengah lesi yang lebar sering terjadi erosi, sedangkan ditepinya terjadi pengelupasan kulit tanpa peninggian lesi. Pada orang yang banyak mencuci, jamur ini menyerang daerah interdigital tangan maupun kaki. Terjadi daerah erosi dengan maserasi berwarna keputihan ditengahnya. Juga disini terjadi lesi – lesi satelit dikelilingnya.
6.      Kandidiosis kuku dan paronikia
Infeksi  jamur pada kuku dan jaringan sekitarnya ini menyebabkan rasa nyeri dan peradangan sekitar kuku (paronikia karena candida). Kadang-kadang kuku rusak dan menebal. Bila terjadi infeksi ikutan oleh pseudomonas aeruginosa, lesi akan berwarna kehijauan. Diagnose banding adalah tinea unguium.
7.      Kandidiosis granulomatosa
Kelainan ini merupakan bentuk yang jarang dijumpai. Manipestasi kulita berupa pembentukan granuloma yang terjadi akibat penumpukan krusta serta hipertrofi setempat. biasanya terdapat dikepala atau ekstermitas.
8.      Kandidid
Kelainan ini adalah suatu reaksi alergi terhadap elemen jamur atau metabolit candida spp. Kelainan biasanya bermanifestasi jauh dari tempat infeksi asal, dapat berupa eritema, vasikula, valvula atau uritika. Biasanya terbentuk bersama – sama sekaligus dengan disertai rasa gatal yang bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Bila dilakukan pemeriksaan kerokan lesi, idak akan ditemukan jamur penyebab.
2.4       Pemeriksaan penunjang
1.      Pemeriksaan langsung kerokan kulit atau usap mukokutan dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan Gram akan terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
2.      Pemeriksaan biakan dengan media sabouraud akan membantu menegakan diagnosis.
2.5       Diagnosis
            Diagnosis kandidiosis kuits ditegakan atas adanya gejala klinik berupa lesi eritematosa berbatas tegas dan meluas disertai lesi satelit disekitarnya. Diagnosis ditunjang dengan pemeriksaankerokan kulit dengan larutan KOH 10% atau preparat gram.


2.6       pengobatan
            Pengobatan kandidosis kulit dan kandidosis selaput lendir yang lokal dapat dibuat dengan memberikan obat anti jamur topical. Yang penting selain pengobatan dengan obat anti jamur yang efektif, harus dicari faktor predisposisi dan sedapat ini faktor mungkin dihilangkan.
            Pengobatan kandidosis oral berupa lozenges atau oral gel yang mengandung nistamin, amfoterisin B, atau mikonazol. Pemberian obat 2-3 kali sehari selama 5-7 hari memberikan hasil yang baik.
            Pengobatan kandidosis vaginal, banyak sekali pengobatan – pengobatan yang efektif. Obat yang biasanya dipakai untuk tetapi kandidosis vagina adalah preparat khusus intravaginal yang mengandung imidazole selama 1-5 hari. Terapi oral juga diberikan 1-5 hari. Ketokonazol 400 mg selama 5 hari, intra konazol 2 kali 200 mg sehari dan flukonazol 150 mg sekali. Efektivitas pengobatan dengan obat – obat tersebut diatas 80%.









KONSEP
NCP
A.    Pengkajian
1)      Biodata
Nama                     : -
Umur                     : semua umur tetapi lebih sering terjadi  pada bayi
Jenis kelamin         : -
Status material      : -
Agama                   : -
Pendidikan            : -
Pekerjaan               : -
Suku bangsa          : -
Alamat                  : -
No. medrec           : -
No. rawat              : -
Dx. Medis             : -
Tgl. Masuk            : -
Tgl. Pengkajian     : -

a)      Keluhan utama
Biasanya pasien mengeluh nyeri dan gatal pada area permukaan  mulut disertai dengan demam.
b)      Riwayat kesehatan sekarang.
Biasanya pasien datang ke RSUD dr.Drajat  Prawiranegara dengan keluan nyeri dan gatal disertai demam, nyeri yang dirasakan seperti terbakar, nyeri menjalar sampai ke area permukaan mulut, dengan skala nyeri 3 dari 0-10, nyeri mulai timbul  satu minggu yang lalu.

c)      Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti ini, tidak pernah mengalami operasi, pasien tidak mempunyai alergi obat
d)     Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang pernah mengalami penyakit keturunan seperti dm,asma, dan hipertensi
e)      Pemeriksaan fisik
1.      Tanda-tanda vital
a.       Keadaan umum : sedang
b.      Kesadaran : kualitatif : CM s/d Coma
  Kuantitatif  :
c.        Tekanan darh :sistole/diastoleol
                           -  Nilai normal sistole <130 mmHg diastole <85 mmHg
                           -  Nilai MAP (mean atrial pressure)
Sistole + diastole :
                                          2

Kesimpulan : MAP Minimal 70 mmHg : perfusi ginjal yang memadai
d.      Nadi : .......(N: 60X/mnt -120X/mnt)
e.       Suhu :........(N: 35 C -37 C)
f.       RR :...........(16 -20 x/mnt

f)       Pemeriksaan sistematika /persistem
1.      Sistem pernafasan
Pola nafas vesikuler, bentuk dada simetris,tidak ada nyeri tekan pada sinus,mukosa hidung merah  muda.
2.      Sistem kardiovaskuler/limfe
Ø  inspeksi : mukosa bibir lembab tidak ada pembesaran getah bening,tidak ada distensi vena jugularis,tidak ada edema
Ø  palpasi : akral teraba,pada saat crt waktu kembali <2 detik,denyut nadi radialis,branchialis dan karotis iramanya normal
Ø  perkusi : bunyi perkusi ics 1 sampai 6 pekak dan ics 7 sampai 12 resonan
Ø  auskultasi : s1 dan s2 normal dan tidak terdapat suara tumbahan
3.      Sistem pencernaan
Ø  inspeksi : konjungtiva tidak anemis, adanya stomatitis pada mukosa mulut,bentuk abdomen simetris, turgor kullit abdomen elastis
Ø  auskultasi : bising usus 8xpermenit
Ø  palpasi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Ø  perkusi : bunyi perkusi timpani
4.      Sistem persyarafan
Ø  nervus I (olfaktorius) : klien dapat mencim bau-bauan di sekitarnya
Ø  nervus II (optikus) : klien dapat melihat dengan jarak 2m, klien tidak          menggunakan kacamata
Ø  nervus III (okulametorius) : klien dapat menggerakan bola mata kesamping dan keatas
Ø  nervus IV (traklearis) : meggerakan bola mata ke atas dan kebawah normal
Ø  nervus V (trigeminus) : klien dapat mengedipkan matanya dengan baik
Ø  nervus VI (abdusen) : klien dapat menggerakan bola mata kesamping
Ø  nervus VII (facialis) : klien dapat membedakan rasa manis dan asin
Ø  nervus VIII (akustikus) : pendengaran telinga kanan dan teliga kiri baik
Ø  nervus IX (glosefaringeus) : klien dapat menelan dengan baik
Ø  nervus X (vagus) : klien bisa membuka mulut
Ø  nervus XI (spinal accesory) : klien dapat mengangkat bahu kanan dan kirinya , juga bisa memutar kepalanya
Ø  nervus XII (hipoglesal) : pergerakan lidah klien bebas dan tidak ada gangguan
5.      Sistem penglihatan
Bentuk mata simetris, penyebaran bulu mata merata,mata terllihat normal,tidak ada kemerahan atau bengkak pada kelopak mata, konjugtiva merah muda,tidak ada kelainan pada mata.
6.      Sistem pendengaran
Ø  Inspeksi : telinga kiri dan kanan simetris
Ø  Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
7.      Sistem perkemihan
Ø  Inspeksi : Tidak terpasang kateter
8.      Sistem muskulokelestal
Bentuk tubuh simetris, bentuk tubuh ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak ada edema, tidak terpasang infus, tidak ada fraktur, kemampuan bergerak aktif.
9.      Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada pembesaran kelejar tiroid.
10.  Sistem integumen
Ø  Insfeksi :Keadaan kulit tampak bersih, ada lesi atau pecah-pecah dan kemerahan didaerah sekitar mulut, pertumbuhan bulu rambut merata
Ø  Palpasi : tidak ada nyeri tekan
·         Pola kebiasaan sehari-hari

no
Pola
Sebelum sakit
Saat sakit
1
Pola makan & Minum
Jenis makanan padat, frekuensi 3xsehari, minum air putih, tidak ada makanan tambahan, tidak ada makanan pantangan dan makanan alergi.
Jenis makanan lunak, 2 x sehari, nafsu makan menurun.
2
Pola Istirahat & Tidur
Kebiasaan tidur berdoa sebelum tidur, sejitar 7-8 jam.
Tidur siang dan malam terganggu saat sakit.
3
Personal higiene
Mandi 2xsehari, jarang menggosok gigi, mencuci rambut 3x seminggu, perawatan kuku seminggu sekali, pakaian 2x sehari
Mandi 1xsehari, tidak menggosok gigi karena adanya lesi di area mulut.
4
Eleminasi
BAB

BAK
1xsehari, lunak, tidak ada penggunaan obat.

3xsehari, warna kuning , tidak ada masalah.
Tidak menentu karena kurangnya asupan makanan.

Jarangnya BAK.
5
Pola aktivitas
Tidak ada
Tidak ada
Di bantu
Di bantu
6
Kebiasaan lain
Sering mengangkat beban berat
Tidak mengangkat beban berat

A.    Data psikologis
1.      Status emosi
Klien mampu untuk mengontrol emosinya, klien tidak cepat tersinggung, klien ketika tersinggung hanya diam saja.
2.      Kecemasan klien
Klien cemas, selalu bertanya dengan perawat apakah bisa sembuh dari penyakitnya. Cemas klien termasuk cemas ringan
3.      Konsep diri
a.       Citra tubuh
Klien menyukai tubuhnnya terutama bagian rambutnya
b.      Identitas diri
Pasien merasa senang dengan profesinya
c.       Peran
Sebagai ibu rumah tangga
d.      Ideal diri
Pasien berharap cepat sembuh
e.       Harga diri
Klien adalah pekerja yang rajin
4.      Koping mekanisme yang digunakan
B.     Data sosial
1.      Pola komunikasi
Klien bericara dengan tenang dan berbicara dengan jelas
2.      Pola interaksi
Pasien berinteraksi dengan baik dengan perawat,keluarga,dan klien lain.




C.     Data Spiritual
Klien melaksanakan ibadahnya dengan baik
D.    Data penunjang
Ø  Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab mukosa
Ø  Pemeriksaan endoskopi : hanya di indikasikan jika terdapat perbaikan dengan pemberian flukonazol
Ø  Dilakukan pengolesan lesi  dengan toluidin 1%  topikal dengan swab atau kumur
Ø  Dianosa pasti dengan biopsi












E.     Analisa data
No
Data
Etiologi
Masalah
1.
Nyeri b.d zat kimia
Ds : - pasien mengeluh nyeri pada area kulit di mulut.
Do :
-          pasien tampak kesakitan.
-          pasien tidak nafsu makan karena ada lesi diarea mulu
-          terlihat ada lesi diarea mulut.
Timbul bercak putih dimulut

Menggumpal menutup permukaan lidah
 

Menghambat implus syaraf pengecap
 

Tidak dapat mengecap rasa

Gejala makin berat

Bercak kemerahan dengan eksudat berwarna putih

Gangguan rasa nyaman nyeri
Nyeri b.d zat kimia

Hipertermi b.d proses infeksi
Ds :
-          Pasien mengatakan demam
Do :
-          Pasien teraba badanya panas
-          Suhu tubuh meningkat
-          Mukosa mulut memerah
Candida bermetastase

Ke faring

Proses peradangan

Peningkatan prostaglandin, bradikinin dan histamine

Suhu tubuh meningkat
 

Hipertermi
Hipertermi b.d proses infeksi

F.      Diagnosa keperawatan
1.      Nyeri b.d zat kimia
2.      Hipertermi b.d proses infeksi














F.  Rencana Keperawatan
No
Diagnosa
Tujuan
NOC
Intevensi
NIC
Rasional
1.
 Nyeri b.d zat kimia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 1x24 jam dengan kriteria hasil :
- nyeri berkurang
- kaji skala nyeri
- MANAJEMEN NYERI :  meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamaan yang dapat diterima oleh pasien
- pemberian analgetik : mengguanakan agens- agens farmakologis untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.
- lakukan pengkajian nyeri yang komperhensif meliputi lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas, atau keparahan nyeri.
- memantau peredaan nyeri oleh analgetik dan kemungkinan efek sampingnya.
2.
Hipertermi b.d proses infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 1x24 jam dengan kriteria hasil :
- demam turun
- Tanda – tanda vital dalam batas normal
- regulasi suhu : mencapai atau mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- pemantauan tanda vital : mrngumpulkan dan menganalisis data kardiovascular, pernapasan, dan suhu tubuh untuk menentukan serta mencegah komplikasi
- pantau suhu minimal dua jam, sesuai dengan kebutuhan
- pantau hidrasi (misalnya turgor kulit, keembapan membrane mukosa.
















Evaluasi
No
Tanggal  dan waktu
Perkembangan
(SOAP)
Nama dan TTD perawat
1.

S : pasien mengeluh nyeri berkurang
O : pasien masih terlihat begitu kesakitan
A : gangguan rasa nyaman b.d nyeri
P : intervensi dilanjutkan
-          Kaji skala nyeri
-          Manajemen nyeri
-          Pemberian analgetik

S : pasien mengeluh demam berkurang.
O : suhu badan menurun
A : hipertermi b.d proses infeksi
P : intervensi diteruskan
-          Kompres dengan air hangat
-          Pemberian analgetik
S : pasien mengatakan sudah tidak merasa nyeri saat makan.
O : pasien sudah tidak terlihat kesakitan.
A : gangguan rasa nyaman b.d nyeri
-          masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

S : pasien mengatakan sudah tidak demam
O : suhu dalam batas normal
A : hipertermi b.d proses infeksi
-          masalah teratasi
P : intervensi dihentikan















BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Kandisiasis merupakan salah satu manifestasi dari penyakit kulit terutama pada mukosa mulut berupa infeksi yang disebabkan oleh jamur candidida albicans. Penyakit ini sangat sering ditemukan pada oraang yang memiliki imunitas yang rendah seperti orang yang terkena HIV. Sebenarnya penyakit ini dapat dicegah apabila kesehatan mulut kita dijaga dengan baik dan mengkonsumsi makanan yang baik. Selain itu, apabila oral candidiasis tidak cepat dilakukan perawatan akan berbahaya dan menyebabkan ketidak nyamanan pada mulut.
            Oral candidiasis merupakan infeksi rongga mulut yang umum terjadi pada manusia dan memiliki banyak manifestasi klinis sehingga penyakit ini sering kali sulit di diagnose. Penyebabnya adalah banyaknya faktor kemungkinan yang ada terhadap munculnya infeksi ini. Setiap jenis manifestasi harus ditangani secara tepat sehinggga diperlukan pengetahuan tentang jenis pengobatansecara tepat pula.
3.2       Saran
       Diharapkan makalah ini bisa memberikan masukan bagi rekan- rekan mahasiswa calon  perawat, sebagai bekal untuk dapat memahami mengenai penyakit kandidiasis menjadi bekal dalam pengaplikasian dan praktik bila menghadapi kasus yang kami bahas ini.





3.3 Lampiran










 









DAFTAR PUSTAKA

Marwali harahaf. 2000. Ilmu penyakit kulit. Jakarta
Judith M. Wilkinson, Nancy R. Ahern. 2011. Buku Satu Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC, Edisi 9. EGC. Jakarta.
Kusuma Hardi. 2015. aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnose medis dan Nanda NIC- NOC, edisi revisi jilid 1. Media Action.


1 komentar:

  1. Casino of the Year: Casino of the Year: NetEnt, Playtech
    Casino of the Year: NetEnt, 춘천 출장안마 Playtech A new slot machine 경산 출장샵 and several slot machines Playtech's 화성 출장샵 latest 정읍 출장안마 new slot is 통영 출장안마 titled "Casino of the Year" and

    BalasHapus